Sabtu, 13 Agustus 2011

CO, The Silent Killer



Netsains.Com – Pernah mendengar berita tentang kematian di dalam mobil tanpa adanya bekas tindak kejahatan,, beberapa diantaranya disebabkan oleh gas CO (karbon monoksida) yang dihirup oleh para korban. Gas CO dikenal dengan sebutan ‘the silent killer’, karena sifatnya yang sangat berbau, beracun, tidak berwarna, dan tidak berasa.


Orang yang tidak sengaja menghirup gas CO ini, tidak akan mengalami kesadaran bahwa mereka dalam bahaya dan menyebabkan timbulnya rasa kantuk yang sangat. Gas CO ini berasal dari pembakaran yang tidak sempurna dari gas alam dan material lain yang mengandung unsure karbon. Keberadaan gas ini sangat berbahaya jika terhirup oleh manusia, karena gas CO akan menggantikan oksigen yang berikatan dengan Hb dalam darah. Ikatan yang terbentuk antara Hb – CO ini lebih kuat 200 kali daripada ikatan Hb – O.

Akibatnya oksigen kalah bersaing dengan CO saat berikatan dengan Hb. Kadar oksigen dalam darah akan berkurang, padahal tubuh sangat membutuhkan oksigen untuk proses metabolisme.

Gelaja yang ditimbulkan dari keracunan gas CO antara lain :

- Sesak nafas

- Sakit kepala

- Rasa lelah yang amat sangat

- Pusing

- Mual – mual

- Hilang kesadaran

- Kebingungan

- Otot menjadi lemas

- Kematian

Diagnostik keracunan CO, adanya COHb yang tinggi dalam darah dapat dilihat dari beberapa ciri – ciri : semua organ tubuh mulai paru – paru, jantung, liver, berwarna merah karena pecahnya pembuluh darah dan carboxyhemoglobin berwarna merah terang (bright red) yang terlihat pada kuku – kuku jari, mukosa dan kulit.

Beberapa cara di bawah ini dapat digunakan untuk menganalisis kadar CO dalam darah.

Menggunakan reagent :

Reagent : 10% H2SO4 & 0,1% PdCl2 dalam 0,01 NHCl

(1) Memasukkan 1 ml darah + lar 1 ml 10%H2SO4 dalam outner chamber

(2) Memasukkan 1 ml lar 0,1 % PdCl2 dalam inner chamber

(3) Menutup cell convoy

(4) Mengamati 15’ – 60’ tampak lapisan diatas permukaan inner chamber CO(+)

sensitifitas 10% HbCO apabila (+) dilanjutkan dengan Spectrofotometri UV-VIS

2. 0,2 ml sample diencerkan dengan 25 ml 0,1% lar NH4OH dibagi 3 bagian (A,B,C)

Kode A aliri dengan gas CO selama beberapa menit. Kode B aliri gas 02 selama 10’ untuk menghitung ikatan HbCO atau ambil darah segar (tidak mengandung CO).

Kode C tanpa diberi aliran gas (sample asli) masing-masing ditambah sedikit sodium difluonit dan 10 ml 0,1% NH4OH. Absorbansi masing-masing diamati pada panjang gelombang 540 nm, 579nm



Hubungan antara gejala-gejala dengan COHb darah dapat dilihat berikut:



% COHb


Keluhan atau gejala
< 10 % COHb tidak ada keluhan maupun gejala
10–20% COHb rasa berat dikepala, sedikit sakit kepala, pelebaran pembuluh darah kulit
20–30% COHb sakit kepala menusuk-nusuk pada pelipis
30–40 % COHb sakit kepala hebat, lemah, dizziness, pandangan jadi kabur, nausea, muntah-muntah
40–50 % COHb seperti diatas, syncope, nadi dan pernafasan menjadi cepat.
50–60 % COHb syncope, nadi dan pernafasan menjadi cepat, koma, kejang yang intermitten.
60–70% COHb koma, kejang yang intermitten, depressi jantung dan pernafasan
70–80% COHb nadi lemah, pernafasan lambat, kegagalan pernafasan dan meninggal dalam beberapa jam
80–90 % COHb meninggal dalam waktu kurang dari satu jam
> 90 % COHb meninggal dalam beberapa menit



Memasang alat pendeteksi karbon monoksida di tempat-tempat yang di huni banyak orang.

Memeriksa sistem kendaraan baik mobil pribadi, kereta maupun angkutan umum untuk mengantisipasi kebocoran yang mungkin terjadi.

Meminimalisir penggunaan peralatan yang menggunakan bahan bakar fosil dan menggantinya dengan mesin bertenaga listrik atau baterai.

Melakukan pengujian dan pemantauan karbon monoksida dalam udara secara berkesinambungan di kawasan yang diduga rawan karbon monoksida.

Senantiasa waspada ketika berada dalam ruangan tertutup yang kemungkinan mengandung gas monoksida.

Mengurangi kebiasaan merokok karena apabila tembakau terbakar akan menghasilkan gas karbon monoksida sehingga dapat mengurangi kemampuan darah dalam mengikat oksigen.

disadur dari : netsain.com
foto: genkisehat.blogspot.com

Tidak ada komentar: